2captcha

2captcha

Sabtu, 23 Januari 2016

Cerpen: Negeri Ku Yang Damai

Negeri Ku Yang Damai

Cerpen Karangan:

Tahun 2075.
Aku seorang jenderal tua kerajaan Namira, negeri yang makmur, tidak ada pengangguran, negeri penuh ilmuan, sastrawan, dan hartawan. Para mahasiswa menyibukkan diri memproduksi berbagai alat dari perkakas rumah hingga peralatan perang canggih berenergi listrik dan surya. Bukti sebuah kemajuan yang tak pernah ku rasakan dulu di era 90an. Buah kelapa yang dulu di masaku hanya menjadi minuman, kini di negeriku buah itu menjadi peralatan perang, “Bom Atom.” Namora tak lagi provinsi, namun sudah menjadi kerajaan, dengan kepala negara Sultan Muhammad. Sultan yang adil lagi arif, Namira tidak berhukum kecuali dengan al Qur’an dan Hadits nabi.
Negeriku tak lagi mengimpor barang dari luar, negeri ini sudah mapan, padi tak lagi ditanam di sawah, benihnya cukup ditaburi di tanah dalam waktu 2 minggu sudah bisa dipanen. Sawah- sawah dan sungai-sungai yang dulu sering ku lihat sekarang menjadi pusat perkantoran bahkan disulap menjadi tempat wisata. Irigasi sudah dibuat di bawah tanah di samping rel kereta api. Kapal-kapal berminyak sudah tidak digunakan lagi, sudah diganti dengan kapal baja yang menggunakan energi matahari.
Tugas polisi di kerajaanku tak lagi jadi preman, bahkan mereka kini hanya pengatur lalu lintas yang dilewati mobil tak terinjak tanah. Aspal, tak lagi hitam berubah menjadi putih, bumi Aceh sudah memiliki lampu penerang yang terapung di awan tak basah hujan tak terbakar matahari. Pencuri malang tak ada lagi, hanya menjadi misteri, rakyatku terheran-heran sangat mendengar kata “pencuri.” yang katanya sadis sekali, merampok dengan segenap jiwa, merasai segenap harta.
Aku seorang tua berumur 190-an, Sultan sangat menghormatiku, karena jenggotku yang sudah putih atau mungkin karena aku seorang saksi sejarah kelabu negeriku? Itu menjadi pertanyaan, yang selalu muncul dalam pikiranku. Masa mudaku tak seperti ini, dulu perang di mana-mana, sampai aku tidak bisa sekolah karena takut dihantam peluru tentara. Hidupku sekarang tak lagi sama, rasa suka dukaku bersama kawan-kawan di medan perang hanya sebatas kisah. Sekarang aku hanya tua renta yang penuh dengan cerita, terkadang aku termenung sendiri mengingat masa-masa duka perjuangan dulu, kadang ku ceritakan pada kopral-kopral bawahanku, setiap ku ceritakan pasti mereka menitikkan air mata.
Dulu, pelajar dan mahasiswa memiliki tugas ekstra, tidak hanya belajar namun juga penuntut beasiswa, bahkan mereka juga penggerak masa, menentang rezim yang berkuasa. Demo di mana-mana, asap di mana-mana, sorakan juga memekakkan telinga, hantaman batu menghancurkan kaca-kaca, perang tidak hanya menggunakan senjata namun juga perang urat saraf. Sistem pemerintahan masih amburadul, pengeluaran dana besar-besaran namun hasil entah bagaimana.
Kisahku di tahun 1990.
Waktu itu aku berumur 17 tahun, tugasku sekolah yang benar dan jadi tentara, kadang waktuku lebih lama jadi tentara daripada jadi pelajar, darah sudah biasa ku lihat, air mata sudah biasa aku teteskan. Bagaimana tidak, kawanku terkapar mati di depanku, wanita banyak yang diperk*sa, pencurian di mana-mana, anak-anak banyak yang disiksa. Bagiku kami tidak hanya menghadapi tentara Indonesia tapi juga pengkhianat bangsa.
Lama kelamaan kawan-kawanku mulai goyang dengan perjuangan merebut kemerdekaan. Mereka mulai berpikir, kapan kita merdeka? Jenderal Abdullah mulai memberi semangat, “kita berjuang bersama, mati pun bersama, tidak hujan yang tidak reda, tidak ada perang yang tidak pernah usai.” Aku sedikit bingung dengan kata-kata itu, aku mulai jenuh dengan perjuangan, aku mulai menggerutu, berharap nyawaku cepat diambil, tak kuasa hidup dalam pelarian, di negeriku sendiri aku dikejar bagai maling. Padahal kami adalah penuntut keadilan sampai kami mendapatkan kemerdekaan.
Ku ceritakan semua ini pada Sultan Muhammad, ia terdiam tak menduga akan keadaan negerinya di zaman dahulu. “Namun bagaimana kau bisa bertahan sampai sekarang jenderal?” Sultan bertanya kepadaku. “Aku hanyalah makhluk, Sultan. Tuhanku masih mengizinkan aku untuk melihat gemilang negeriku, tidak ada kemajuan tanpa perjuangan, tidak ada kemerdekaan tanpa tetesan air mata dan darah.”
Sultan semakin terkejut, “aku merasa dirikulah yang menciptakan kemajuan ini, jenderal. Ternyata kalianlah pejuang sejati pencipta kedamaian.”
“Tidak Sultan, kami berjuang demi keadilan bukan demi kemajuan, kemajuan bukan segalanya Sultan, keadilan harga mati, tanpa keadilan hidup tak akan damai dan berarti.” Ku lihat Sultan mulai menitikkan air mata, perasaanku berkata, ia merasa bersalah dengan sejarah negerinya, karena ternyata kemajuan negerinya tidak dicapai dengan mudah, tapi dengan tetesan darah dan air mata pendahulunya.
“Aku tak mengira kalau negeriku begitu menderita, aku hanyalah penikmat saja, bukan pejuang, andai bisa ku kembali ke masa itu, aku akan berperang membunuh semua musuh yang ingin mengusik negeriku.” Kata Sultan dipenuhi dengan tetesan air mata. Belum pernah ku lihat seorang Sultan agung di masa yang penuh dengan kedamaian meneteskan air mata. Ku diam sejenak melihat ia terisak-isak, menunggu ia menghela. Kemudian ku lanjutkan.
“Sudahlah Sultan, tugasmu hanyalah mempertahankan kedamaian, bukan berandai-andai yang hanya akan menimbulkan murka Tuhan. Kerajaanmu sudah berdiri kokoh, kekuasaanmu sudah luas, namamu sudah dikenal seantero dunia, negara-negara kafir sudah mulai takut dengan kekuasaanmu, ku rasa itu sudah cukup mewakili perjuangan kami dulu.”
Sultan memelukku erat, air mata tak sanggup ia tahan, “terima kasih jenderal, jika kau terlebih dahulu meninggalkan dunia ini daripada aku, tolong sampaikan rasa terima kasihku yang sebesar-besarnya pada nenek moyangku, namun kalau aku terlebih dahulu meninggalkan dunia ini biarlah aku saja yang mencium kaki-kaki mereka sebagai rasa terima kasihku.”
“Baik Sultan.” Aku ikut meneteskan air mata, tak kuasa mendengarkan kata-kata seorang Sultan agung yang begitu bijaksana. Dalam hati aku berkata. “Terima kasih Tuhan atas nikmat yang kau berikan, engkau telah anugerahkan negeri yang penuh kedamaian, ditambah dengan Sultan yang arif yang menjadikan kitabmu sebagai pedoman.”
Sejak saat itu ku lihat Sultan mulai memasukkan kisah-kisah perjuangan bangsa dalam orasi maupun tulisan-tulisannya di media, dan selalu di akhir orasi maupun tulisannya diakhiri dengan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan, bukan hanya para penikmat kemakmuran.”
Continue Reading...

Cerpen: Berselimut Mimpi

Berselimut Mimpi

Cerpen Karangan:

Malam ini udara di kampungku begitu dingin, suara rintik hujan membisik kesunyian. Angin sepoi-sepoi berhembus lewat celah-celah ventilasi kamarku, menyentuh tubuh ini, membuat semakin malas saja untuk sekedar keluar dari kamarku tercinta ini. Aku masih mencermati kata demi kata yang berbaris dalam kitab yang sedang ku baca. Berbekal jaket juga selimut yang melilit tubuhku aku duduk di atas tikar bersama kitab yang ku beli beberapa minggu lalu dari ibu kota.
Sesekali ku tengok ruang tengah dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka, ibuku terlihat serius menonton sinetron di televisi. Tak tahulah apa sebab ibuku itu sangat menyukai sinetron seperti kebanyakan wanita khususnya ibu-ibu. Itu dunia mereka, aku tak tahu apa-apa. Jam masih menunjukan pukul 20:30 WIB tapi mata ini sudah mulai berat, mengantuk. Mungkin karena tadi siang aku harus membantu kakakku memindahkan kayu bakar dari kebun sampai rumahku, jadi tubuh ini meminta istirahat lebih awal.
Pagi ini udara begitu sejuk, meski mentari telah menampakkan batang hidungnya dari tadi. Beginilah kampungku yang terletak di kaki sebuah gunung di daerah Magelang. Tak pagi, tak siang, dan tak malam tetap terasa dingin. Langit biru membentang, terasa lengkap sudah keindahan di pagi ini. Pagi ini berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya. Hati ini terasa bahagia, pasalnya siang ini aku akan melangsungkan pernikahan dengan seorang gadis pujaanku, Aisyah namanya.
Nama yang akan selalu mengingatkanku akan gadis itu, gadis sederhana yang selalu menundukkan pandangannya ketika ia berjalan. Jilbab besarnya yang kadang tertiup angin menambah keanggunannya dan akan membuat hati ini berdebar-debar. Entah, aku tak ingat kapan aku datang ke rumah orangtuanya untuk meminangnya dan apa yang ku katakan kepada orangtuanya hingga aku diterima untuk menjadi menantu mereka. Aku pun lupa kapan ibuku memberi izin padaku untuk menikah, perasaan ia belum memberi izin padaku untuk itu. Semua itu seakan menjadi memori yang hilang dari ingatanku.
Ah entahlah, yang penting pagi ini aku telah bersiap di depan rumah, menanti keluargaku yang tengah bersiap-siap untuk mengantarkanku ke tempat Aisyah untuk melaksanakan ijab qabul. Mobil yang dipinjam kakakku dari temannya juga sudah diparkir di depan rumah, mobil yang akan mengantarkanku karena perjalanan memang cukup jauh, sekitar 3 jam kata kakakku. Kedua kakak laki-lakiku memasuki mobil bersama istri dan anak-anak mereka yang masih kecil. Sementara kakak perempuanku hanya menunggu di rumah bersama para kerabat mempersiapkan acara besok pagi di rumah karena ia sedang hamil tua.
Aku menuntun ibuku menuju mobil sambil sesekali mengusap keringat yang membasahi keningku. Semuanya jadi terasa panas karena aku tak terbiasa memakai jas juga sepatu, atau mungkin karena aku memang sedang panik, jadi muncul keringat dingin dari dahi juga telapak tanganku. Tiba-tiba aku ingat sapu tanganku ketinggalan, aku berjalan agak cepat masuk ke rumah tuk mengambil sapu tangan. Tak sengaja kakiku tersandung dan akhirnya terjatuh. Dan tak tahu mengapa rasanya begitu susah untuk berdiri lagi.
Sayup-sayup terdengar suara murottal dari kamarku, pertanda waktu subuh akan segera tiba. Ku coba untuk membuka mata, masih gelap gulita. Ah.. aku masih tidur di atas tikar dan diselimuti. Pasti ibuku yang menyelimutiku dan mematikan lampu kamarku tadi malam. Kitab yang tadi malam ku baca juga sudah tidak ada, mungkin telah dirapikan. Rasanya mata ini tak bisa ku paksa untuk bangun sebelum subuh, akhirnya ku rapatkan selimut kembali dan tidur. Hingga suara adzan pamanku membangunkanku disertai suara ibuku yang menyuruhku tuk segera bangun dan lekas ke mesjid.
Suasana masih gelap, jalanan basah sisa hujan malam hari. Di tengah perjalanan ke mesjid serasa ada orang yang berjalan di belakangku. Karena penasaran maka aku pun menoleh ke belakang. Sontak diri ini terkejut dan hati berdebar melihat gadis di belakangku yang tiba-tiba menutupi muka dengan mukenanya. Dialah Aisyah, mengingatkanku akan mimpiku malam tadi. Dan membuat diri ini senyum-senyum sendiri sepanjang jalan menuju mesjid.
Continue Reading...

Galaksi Cinta Dimatamu – oleh Ineke Anidya Prameswari

Galaksi Cinta Dimatamu – oleh Ineke Anidya Prameswari



Kerlip bintang kian menjamah rasaku padamu
Menepiskan bayang hampa di goresan magis raguku
Ini bukan sekedar kisah sayangku
Ini bukan sekedar pusara rindu darimu
Tapi ini tentang kita yang terpaut hati bak tersihir cahaya sang dewi
jika ku hanya berkelakar di sudut papahan rindu yang mengundang praduga
Mungkinkah semua kan kurasa bagaikan sekilat kedipan bola mata
Hening dalam diam kupagut sinar dalam kilau marcapada
Cahaya itu menuntunku melangkah ke ruang hatimu
Dalam
Kian lekat
Hingga semakin dekat
Mengapa cinta ini hadir dalam semayam sinar surya-Nya
Seakan katalis ini mengisyaratkan terjemahan barisan mega bintang dalam anugerahnya
Semakin erat
Luluh dalam porosnya
Terjaga oleh satelit rindu yang membuncah pada baris megah-Nya
Padamu percayaku kutitipkan dalam sergapan harimu
Padamu kuserahkan sekelebat bayang penafsir mimpi dikala kau ragu
Padamu kuletakkan seluruh kasih yang ampu memalingkan mataku pada satu tujumu
Padamu kubariskan jejak suci genggaman nirwana
Hanya padamu
Dalam galaksi cinta dimatamu
Continue Reading...

Pagi ini – oleh Putri Mariamulia Utami (Puisi)

Pagi ini – oleh Putri Mariamulia Utami


Burung-burung bernyanyi
Angin berhembus sepoi-sepoi bak alunan nada
Rerumputan hijau bergoyang-goyang pelan
Daun pohon pancarkan senter hijau
Langit membiru berawan putih salju
Matahari terang berderang dari timur
Tiada bulan tiada bintang,
yang terpasang temani mentari
Mereka hilang entah dimana?
Suara jangkrik pun tak terdengar di telinga
Begitu pula si katak hijau
Pagi yang cerah
Semangat kan merekah
Tugas-tugas hidup usai sebentar
Seiring cepatnya waktu berlalu
Menjalani hidup kian sulit
Mungkinkan itu jadi sangat mudah
Bersama kawan-kawan di bumi
Sungguh indah pagi
Tuhan, Kaulah yang mencipta itu terjadi
Continue Reading...

Analisa Website Layanan Publik (www.krl.co.id)


Analisa website Layanan public

KRL Commuter Jabodetabek

www.krl.co.id

 

  • Membangun Sebuah Situs


Mengidentifikasi Sasaran akhir

Sasaran akhir dari membangun website ini yaitu untuk memberikan informasi tentang KRL Commuter kepada para user, semisal rute KRL, jadwal KRL, hingga tarif KRL. Sehingga user terbantu dengan adanya website KRL ini.

Menjabarkan Daftar dari Topik-topiknya

Pada website ini tidak terlalu banyak menampilkan gambar, gambar pada website ini hanya pada rute KRL saja. Artikel yang ada pada website ini berisi berita tentang rencana pihak KRL Commuter. Pada bagian footer menampilkan info kontak berupa Hotline/SMS, social media yaitu facebook dan twitter.

Mengorganisir Isi

Secara garis besar, website dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu isi dan fungsionalitasnya, tampilan antar muka, serta teknik penyajiannya. Pengorganisasian isi dari website krl ini diperlukan untuk mengatur isi web dengan mengelompokan item atau materi kedalam kategori tertentu.

Menyediakan Struktur

Setelah materi diorganisir dengan baik, maka materi atau item tersebut diuraikan dengan ringkas dengan menempatkannya pada tingkatan-tingkatan untuk mengikuti kategori dalam sebuah organisasi.
Contohnya pada website ini adalah dapat mencari jadwal keberangkatan krl dengan cara memasukan kategori yang sudah disediakan, misalnya kategori “stasiun keberangkatan”.

Perubahan Bentuk Isi

Dalam situs ini, menggunakan sketsa/rancangan untuk mendaftar dalam melakukan pekerjaan menggambar dan prosesi storyboards atau rancangan kasar. Setelah proses tersebut telah dilalui, maka akan terbentuklah suatu garis besar agar dapat melakukan pengorganisasian pemikiran dan rencana.


  • Lima Attribut / Komponen Penunjang


Isi Textual

Isi dari website www.krl.co.id sudah sesuai dengan kebutuhan user. Penyajian informasi sudah jelas dan lengkap mulai dari artikel tentang KRL commuter yang selalu di update, Info perusahaan yang memberikan informasi tentang visi dan misi, jadwal KA commuter, tarif KA commuter hingga complain, tanggapan dan keluhan dari pemakai jasa KA commuter tersedia di website ini. Memudahkan user dalam memperoleh informasi yang akurat sesuai keinginan user.

Design grafis

1. Metafora

Metafora adalah aplikasi dari nama atau deskripsi istilah objek lain yang tidak dapat diartikan secara harfiah. Menghubungkan presentasi dan elemen-elemen visual dengan item-item yang berkaitan.
Pada website KRL Commuter terdapat unsur metafora, bentuk metafora yang digunakan adalah berupa gambar rute perjalanan KRL Commuter yang dibuat menggunakan Corel Draw.

2. Clarity (Kejelasan)
Clarity adalah alasan yang kuat / masuk akal digunakannya setiap elemen yang berada dalam suatu interface yang dibuat, tidak berlebihan, adanya ruang kosong (white space).
Pada tampilan web www.krl.co.id dari segi Clarity sudah cukup baik, karena tidak berlebihan dalam memasukkan elemen – elemen pada website, Susunan halaman yang teratur serta link – link yang jelas, informasi tentang info pelanggan, info terkait serta artikel tentang KRL commuter menambah kejelasan informasi. Pada bagian huruf website ini sangat jelas karena antara background dan huruf menggunakan warna yang sangat berbeda.
 
3. Consistency
Website ini termasuk website yang konsisten, terlihat dari segi pewarnaannya yang menggunakan warna biru, putih, abu-abu dan hitam (kecuali logo dan gambar). Penggunaan latar belakang sama untuk setiap halaman yaitu abu-abu dan menggunakan kotak untuk mengelompokkan setiap teks yang menggunakan warna putih. Warna teks menggunakan warna hitam dan biru. Header yang mencakup Menu dan search serta footer yang berisi info kontak dari KRL commuter tersedia atau selalu muncul di setiap halaman.

4. Alignment
Penggunaan Alignment menggunakan posisi Alignment left untuk bagian artikel, pada bagian footer yang berisi info kontak menggunakan posisi alignment center.

5. Proximility / Kerapatan


Kerapatan item satu sama lainnya menunjukkan keterhubungan antar item, sedangkan adanya jarak menunjukkan tidak adanya keterhubungan antar item, pada website www.krl.co.id kita ambil contoh pada halaman home disana ada bagian INFO PELANGGAN dan INFO TERKAIT yang dipisahkan dengan menggunakan kotak putih.

6. Contrast
Membuat tertarik, memandu mata melihat keseluruhan interface. Contrast dapat digunakan untuk membedakan aktifitas kendali. Pada website KRL Commuter ini tampilan contrast pada website ini kurang menarik, karena hanya sedikit item Contrast yang digunakan, hanya bidang kotak dengan background putih yang difungsikan untuk membungkus artikel ataupun menu – menu yang ada pada halaman.

Navigasi

Navigasi pada website ini telah lengkap guna memudahkan user dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Pada halaman utama atau index memuat beberapa menu pokok yang berupa informasi tentang KRL Commuter sehinnga user bisa langsung mendapatkan informasinya.
Terdapat fasilitas pencarian (search) yang terdapat bagian header untuk mendapatkan informasi dari website.

Struktur

Header pada website ini berisi logo dari Commuter, fasilitas pencarian(search) dan navigasi utama. Footer pada bagian bawah berisi info kontak, akun resmi, serta copyright.
Pada website www.krl.co.id ini menggunakan struktur Non-linier karena tidak ada master page dan slave page yaitu pada website ini terdapat 5 halaman yaitu Home, Info Perusahaan, Produk & Layanan, Info KA Batal dan C – Area. Bila kita berada dihalaman Home lalu mengakses halaman C-Area dan ingin mengakses halaman Info perusahaan kita bisa langsung mengaksesnya karena tidak ada master page yang misalnya kita ingin mengakses halaman lain kita harus ke halaman Home terlebih dulu lalu mengakses halaman lain.

Link
Tingkat keberhasilan suatu link tergantung pada seberapa baik pengguna interface situs dapat meramalkan arah dari link. Seberapa baik pengguna interface situs dapat membedakan antara link yang satu dangan link yang lain yang menghubungkannya.
Pada website KRL Commuter ini link sesuai dengan yang di targetkan dan memberi kemudahan dalam memberikan informasi antar halama


Continue Reading...

[BAB IV dan V] PROPOSAL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL

BAB IV
 
A. HASIL PENELITIAN
 
            Perancangan sistem informasi perpustakaan berbasiss web dengan PHP dan MySql ini menggunakan konsep dasar dari basis data yaitu kumpulan dari dari catatan-cataran atau potongan dari pengetahuan. karna sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan didalamnya atau disebut skema. 

B. PEMBAHASAN 
 
            Berdasarkan pada permasalahan terhadap keterbatasan pengelolaan perpustakaan, maka kami membuat sistem informasi perpustakaan berbasis web yang terkomputerisasi pada MAN 2 Jakarta yang dapat memberikan kemudahan pada pengguna yaitu siswa/guru dan membuat fitur-fitur untuk memenuhi kebutuhan petugas perpustkaaan. dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menambah nilai guna terhadap perpustakaan di MAN 2 Jakarta.
        

BAB V 
 
 A. KESIMPULAN

         Dengan adanya proyek ini, yaitu perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web dengan PHP dan MySql di MAN 2 Jakarta, diharapkan bisa memudahkan dan mengefisienkan para siswa-siswi dan guru-guru di MAN 2 Jakarta dalam mencari buku diperpustakaan secara terstruktur, sistematis,dan terarah. Selain itu, dengan adanya sistem informasi perpustakaan diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian dibagian perpustakaan sehingga dapat menghemat waktu dan biaya serta dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik.
           

Dengan adanya sistem informasi perpustakaan, diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian pekerjaan bagian perpustakaan sehingga dapat menghemat waktu dan biaya serta dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik kepada para siswa. - See more at: http://dimashandoyo.blogspot.co.id/2015/12/perancangan-perpustakaan-berbasis-web.html#sthash.jpnf7zkg.dpuf
Dengan adanya sistem informasi perpustakaan, diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian pekerjaan bagian perpustakaan sehingga dapat menghemat waktu dan biaya serta dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik kepada para siswa. - See more at: http://dimashandoyo.blogspot.co.id/2015/12/perancangan-perpustakaan-berbasis-web.html#sthash.jpnf7zkg.dpuf
Dengan adanya sistem informasi perpustakaan, diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian pekerjaan bagian perpustakaan sehingga dapat menghemat waktu dan biaya serta dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik kepada para siswa. - See more at: http://dimashandoyo.blogspot.co.id/2015/12/perancangan-perpustakaan-berbasis-web.html#sthash.jpnf7zkg.dpuf
Continue Reading...

Senin, 18 Januari 2016

Pantun Jenaka

Buah pisang buah tomat
Disimpan didalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kau belum mandi

Memasak ikan di dalam peti
Paling enak di campur terasi
Gayanya aja kayak selebriti
Tapi dompetnya kagak berisi

Paling seger minum limau
Campur madu tambah nikmat
Ayam berani sama harimau
Itu ayam super nekat

Lebih baik warna kuning
daripada warna ungu
Lebih baik gigi kuning
daripada putih tapi palsu

Jalan-jalan ke rawa-rawa
Capek duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Ke cimanggis membeli kopiah
Kopiah indah kan kau dapati
Begitu banyak gadis yang singgah
Hanya dinda yang memikat hati

Di pinggir kolam makan bubur
Jangan lupa pakai keripik
Dari semalem aye ga bisa tidur
Selalu teringat wajah mu yang cantik

Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol

Layangan putus nyangkut di paku
Pakunya nempel di jemuran baju
Cinta mu tulus hanya untuk ku
Tapi sayang mama ku ngga setuju

Naek pesawat ke pulau sumbawa
Ada petir gak jadi terbang
Kalau anda ingin tertawa
Tarik bibir ke arah belakang

Orang sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Mengambil air di dalam perigi
Tali timbanya panjang sehasta
Jikalau kucing tak bergigi
Alamat tikus berpesta pora

Ada cacing makan ikan
Udeh kenyang renang ke tangki
Mau tau yang melelahkan
pergi ke Bandung berjalan kaki

Bunga skuntum boleh di ikat
Bunga dahlia hanya sebatang
Sekali senyum aku terpikat
Senyum kedua dompetku hilang

Ada boboho ketemu betmen
biar maho, yang penting keren

Buat apa panen kelapa
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas

Ke jakarta naiklah pesawat
Pesawat terbang, landingnya susah
Kalau cinta sudah melekat
Siang terbayang, malam mimpi basah

Beli aspirin obat mata
Anak kuda di pingir kali
Biar miskin aku tetap cinta
Karna harta gampang di cari

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Mengarang lagu lalu kunyanyikan
Untuk menghibur si bunga pujaan
Adakah sibunga merasa nyaman
Mari kita teruskan di pelaminan

Jait baju bikin kebaya
Untuk kondangan dihari selasa
Di kasih tau ga percaya
Kalo Ane bukan buaya

Jangan suka menulis di atas kaca
Menulislah diatas meja
Janganlah menangis karena cinta
Menangislah karena dosa

Malam hari main kulintang
Ditemani sobat sobat tersayang
Gimana hati kagak bimbang
Kepala botak minta dikepang

Seorang anak bernyanyi ria
Sambil bernyanyi menari pula
Siapa yang tidak bakal tertawa
Disangka waras ternyata gila

Hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
Ditunggu tunggu gak juga datang
Sekali datang kok nagih utang

Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu sendok di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Saya botak minta dikepang

Pergi ke pasar naik onta
Membeli anting intan permata
Gak peduli situ udah tua
Yang penting saling mencinta

Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring



soource : http://www.kumpulan-terbaru.com
Continue Reading...

Cerita Rakyat Situ Bagendit dari Jawa Barat

Zaman dahulu kala, di sebuah desa yang terletak di Jawa Barat, hiduplah seorang perempuan kaya bernama Nyai Bagendit. Semenjak suaminya meninggal, Nyai Bagendit mendapat warisan berupa kekayaan yang berlimpah. Sayangnya, hal tersebut membuat Nyai Bagendit menjadi kikir dan congkak.
Nyai Bagendit paling senang mengadakan pesta dan gemar memamerkan harta benda dan perhiasannya kepada warga sekitar. Namun, ia tidak pernah mau membantu warga yang sedang kesulitan. Setiap kali warga datang meminta bantun, Nyai Bagendit menolaknya dengan angkuh. Warga sangat tidak menyukai perangai Nyai Bagendit. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa pun juga.
Suatu hari, Nyai Bagendit kembali menyelenggarakan pesta. la pun mulai memamerkan kekayaan dan perhiasannya kepada tamu yang hadir. Tiba-tiba, datanglah pengemis dengan pakaian compang-camping clan kotor.
“Nyai, tolong beri hamba makanan sedikit saja,” kata pengemis tersebut.
Nyai Bagendit sangat marah dan mengusir pengemis itu, “Pergilah kau dari rumahku, pengemis kotor!” Pengemis itu pun pergi dengan perasaan sedih.
Keesokan harinya, di desa itu terjadi sesuatu yang aneh. Tiba-tiba, di sebuah jalan di desa tersebut ditemukan sebuah tongkat yang tertancap di tanah. Tidak ada satupun dapat mencabut tongkat itu, walaupun sudah mencobanya beramai-ramai. Akhirnya, datanglah pengemis yang sebelumnya diusir oleh Nyai Bagendit. la mencabut tongkat tersebut.
Setelah dicabut, mengalirlah air dari tempat tersebut. Makin lama semakin deras. Karena takut tenggelam, para penduduk segera mengungsi mencari tempat yang aman.
Nyai Bagendit tidak mau meninggalkan rumahnya walaupun air semakin tinggi. la tidak mau meninggalkan rumahnya yang penuh dengan harta dan perhiasan. la pun tenggelam bersama rumah dan isinya. Tempat tersebut berubah menjadi sebuah danau yang kemudian dinamakan Situ Bagendit.
Pesan moral dari Dongeng Situ Bagendit – Cerita Rakyat Situ Bagendit adalah keserakahan pada harta benda akan mencelakakan diri kita. Bantulah orang disekitarmu yang membutuhkan, dimasa yang akan datang saat dirimu sedang kesulitan maka Tuhan akan membantumu.

source : http://dongengceritarakyat.com
Continue Reading...

PUISI KEINDAHAN

INDAHNYA ALAM NEGERI INI
Puisi Ronny Maharianto

Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan       

Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna

ALAM DILEMBAH SEMESTA
Puisi Ardian.H

Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citra

Pahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi . . . Tajam . . .

Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak

Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA

Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna

Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya

Serasa bertualang di negeri tak bertuan 


 source : http://www.lokerpuisi.web.id
Continue Reading...

Followers

Follow Me

Follow The Author