Assalamualaikum Wr. Wb,
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang "Paragraf". Kalian pasti tau kan apa itu paragraf? tapi apakah kalian tau definisi paragraf itu sendiri? nah disini saya akan mengupas semua tentang paragraf secara lengkap, mulai dari pengertiannya, jenis-jenisnya, dll. Pokoknya akan saya bahas sampai tuntas pada kesempatan kali ini.
Pengertian paragraf
Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos,
"menulis di samping" atau "tertulis di samping")
adalah suatu jenis tulisan yang
memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai
dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan;
kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf
telah ditandai oleh pilcrow (¶).
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari
pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung.
Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik
sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal
dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya
terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan
berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa,
contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di
akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan
dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi,
paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.
Paragraf
gantung
Sebuah "paragraf gantung"
adalah paragraf dimana baris pertama paragraf tidak dimasukkan dan dimana baris
selanjutnya dimasukkan.
Detil
Dalam sastra, sebuah "detail" adalah
sebagian kecil informasi di
dalam paragraf. Sebuah detail biasanya muncul untuk mendukung atau menjelaskan
ide pokok. Dalam kutipan berikut dari Lives of the English Poets karya Dr. Samuel Johnson, kalimat pertama
adalah ide pokok, bahwa Joseph Addison adalah "pakar
kehidupan dan kelakuan" yang hebat. Kalimat berikutnya adalah detail yang
mendukung dan menjelaskan ide pokok dalam cara yang spesifik.
As a describer of life and manners, he
must be allowed to stand perhaps the first of the first rank. His humour,
which, as Steele observes, is peculiar to himself, is so happily diffused as to
give the grace of novelty to domestic scenes and daily occurrences. He never
"o'ersteps the modesty of nature," nor raises merriment or wonder by
the violation of truth. His figures neither divert by distortion nor amaze by
aggravation. He copies life with so much fidelity that he can be hardly said to
invent; yet his exhibitions have an air so much original, that it is difficult
to suppose them not merely the product of imagination.
Kerangka
paragraf
·
Dimulai dengan kalimat topik yang menyatakan gagasan
utama paragraf.
·
Memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan
utama.
·
Ditutup dengan kalimat penutup yang menyatakan kembali
gagasan utama.
Macam-macam
paragraf
Paragraf dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya
Berdasarkan
jenisnya
·
Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian
atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu
rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit
susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka
seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir
panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia
semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki
itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun
memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
·
Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek
sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang
digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau
tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab
warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak
semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya
mancung sekali mirip dengan para wanita Palestina.
·
Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori,
teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah
wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi. Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum
diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas
persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara
ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang
muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang
persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul
masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi
masyarakat melalui perspektif agama.
·
Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan
suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh:
Keberhasilan domain itu memang tidak
mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan
terkait dengan "meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak
kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan,
sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan
Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
·
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau
ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan
penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan
mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house.
Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli
alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang
dimiliki tidak cukup untuk itu.
Berdasarkan
letak kalimat utamanya
·
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai
dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan
kalimat-kalimat penjelas. Contoh:
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya membuka usaha baru.
·
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai
dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat
topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi,
analogi, dan kausalitas.
♦ Generalisasi adalah
pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk
mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh:
Setelah karangan anak-anak kelas tiga
diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan, mendapat nilai delapan.
Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak
seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak
kelas tiga cukup pandai mengarang.
Yang menjadi penjelasannya di atas
adalah:
1. Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex,
Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus.
2. Peristiwa khusus itu kita
hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.
3. Kesimpulan atau pendapat yang kita
peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang.
4. Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup
pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak
lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai
enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan, kesimpulannya adalah semua
anak kelas tiga pandai mengarang.
Berdasarkan bentuk dan pola
pengembangannya paragraf generalisasi juga dapat dibagi dalam 2 jenis bentuk
paragraf generalisasi
Jenis Jenis
Paragraf Generalisasi
1.Loncatan
Induktif
Paragraf Generalisasi yang bentuknya
loncatan induktif adalah paragraf yang tetap bertolak dari beberapa fakta namun
fakta yang ada belum bisa mencerminkan seluruh fenomena yang terjadi. Tapi
fakta itu dianggap mewakili sebuah persoalan oleh penulis. Generalisasi jenis
ini sangatlah lemah karena dasar faktanya belum bisa mencerminkan seluruh
fenomena.
2.Tanpa
Loncatan Induktif
Paragraf Generalisasi yang berbentuk
Tanpa Loncatan Induktif merupakan paragraf generalisasi yang memberikan cukup
banyak fakta dan lengkap sehingga bisa mewakili keseluruhan. Paragraf ini
sangat baik karena kebenarannya dapat dipercaya karena menggunakan fakta yang
lengkap.
♦ Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh:
Alam semesta berjalan dengan sangat
teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang
berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin
yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu
ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi
sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang
sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya.
Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada
ciptaan-ciptaan-Nya itu.
Dalam paragraf di atas, penulis
membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada penciptanya, yakni
manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula
penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian
pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada
ciptaan-ciptaan-Nya itu.
♦ Hubungan Kausal Hubungan
kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang
memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan
sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola
hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1
akibat 2.
·
Sebab-Akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa
yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya.
Polanya adalah A mengakibatkan B. Contoh:
Era Reformasi tahun pertama dan tahun
kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan,
dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun
meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia
menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian,
kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang
ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era
Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan
syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.
Hal penting yang perlu kita perhatikan
dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis
peristiwa atau faktor penyebab.
·
Akibat-Sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan
peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk
mencari penyebabnya. Contoh:
Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari
ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu,
pasti Badu itu sedang sakit.
·
Sebab-Akibat-1 Akibat-2
Suatu penyebab dapat menimbulkan
serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan
akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh:
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga
berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan
lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi
subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal.
Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik
pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena
biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga
barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga
barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.
·
Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai
dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti
kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang
ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia
pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana
maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
·
Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki
kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat
pada kalimat-kalimat penjelas. Contoh:
Di pinggir jalan banyak orang berjualan
kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh
dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan
hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat
itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.
Nah, Gimana? banyak hal-hal yang belum kalian tau sebelumnya kan? jadi tuh paragraf bukan hanya sekedar kumpulan beberapa kalimat, tapi ada fungsi-fungsi dan juga banyak jenis-jenisnya. So, segini aja pembahasan tentang paragraf, sampai jumpa lagi!!